Acara Pembukaan yang dipimpin oleh Kepala UPT Cimanggis, Depok, H. Ues Suryadi, MPd. ketika menyanyikan lagu "Indonesia Raya" |
yang diikuti oleh para Peserta sebagai bentuk "cinta tanah air." Di acara ini ada musik "organ tunggal" yang digunakan sebagai pengiring musik dan seni selama kegiatan berlangsung.
Kepala UPT juga memberi sambutan atas nama Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok yang berhalangan hadir karena ada kegiatan lain. Pada dasarnya, menyambut baik dan berterima kasih atas terlaksananya kegiatan ini di wilayah Kota Depok,
Ibu Heti Agustiawati, SPd., MM., mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok mengisi acara dengan "Pendidikan Seni untuk Memperhalus Rasa". Seluruh peserta diminta mengumpulkan puisi yang dibuat saat itu, dan juga melantunkan lagu-lagu yang berkaitan dengan Pendidikan Karakter Bangsa
Ibu Heti Agustiawati, SPd., MM., mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok mengisi acara dengan "Pendidikan Seni untuk Memperhalus Rasa". Seluruh peserta diminta mengumpulkan puisi yang dibuat saat itu, dan juga melantunkan lagu-lagu yang berkaitan dengan Pendidikan Karakter Bangsa
Danramil, Kapt. (Inf) Khairul Anam sedang memberi bimbingannya dengan tema "Wawasan Nusantara". Jadi, ketahanan nasional bukan hanya kewajiban TNI melainkan menjadi kewajiban kita semua di segala bidang kehidupan.
Setiap siang hari, peserta mendapat makan siang secara gratis yang disediakan panitia. Setiap hari menunya berbeda-beda.
Setiap siang hari, peserta mendapat makan siang secara gratis yang disediakan panitia. Setiap hari menunya berbeda-beda.
Dr. Widyo Nugroho (tengah) sedang mempersiapkan paparannya tentang keberhasilan sekolah-sekolah yang telah berhasil menerapkan Pendidikan Karakter Bangsa, dan berbagai permainan tradisional yang sarat dengan nilai-nilai Pendidikan Karakter Bangsa
Dr. Lintang Yuniar Banowosari, SKom., MSc. sedang memberi bimbingannya. Ia melakukannya dengan suasana penuh keakraban dan komunikatif. Menurutnya, guru jaman sekarang jangan hanya mengajar satu arah, tapi harus dapat menempatkan diri sebagai 'pendengar', motivator, dan dinamisator di kelasnya.
Para peserta selalu mengikuti kegiatan dengan penuh perhatian, dan aktif jika diberi kesempatan bertanya.
Dr. Prihandoko, MIT, Wakil Kepala DPRD Kota Depok sedang melakukan bimbingannya. "Setiap hal yang kita lakukan, akan dicontoh oleh para siswa, karenanya jaga diri, dan jadilah panutan. Jadikanlah kita teladan bagi anak-anak kita dan anak-anak didik kita."
Dengan tersedianya infocus dan laptop yang cukup canggih, maka penyampaian materi dalam bentuk multimedia dapat dilakukan dengan baik. Pemanfaatan multimedia seperti ini seharusnya juga dilaksanakan di dalam kelas.
AKBP Drs. Ahmad Musthofa Kamal, SH, Wakil Kapolres Kota Depok sedang memberikan bimbingannya. "Kepolisian siap bekerja sama dengan sekolah atau Dinas Pendidikan untuk mengawal agar pendidikan karakter bangsa bisa diwujudkan di sekolah dan lingkungannya."
Nurwendo Haricahyadi (kanan), SSi., SE., mantan anggota DPR-RI di era Soeharto sedang memberi bimbingannya dengan tema "Pendidikan Pancasila menjadi dasar filosofis Pendidikan Karakter Bangsa, karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat majemuk."
Romel Noverino, SS., MHum., dosen peneliti sedang memaparkan hasil penelitiannya yang berkaitan dengan proses pembiasaan pendidikan karakter bangsa di lingkungan sekolah. "Pembiasaan itu harus dilakukan secara konsisten yang diteladani dari tingkat tertinggi, misalnya Kepala Sekolah"
Prof. Dr. Mashadi Said, MPd., sedang menyampaikan bimbingannya. "Kita bisa mencontoh dari negara-negara maju yang katanya tidak sereligius kita, namun tatanan kehidupannya begitu rapi dan setiap warganya penuh tanggung jawab." "Saya pernah malu ketika saya sedang berjalan-jalan dengan kolega saya dan membuang bungkus roti di tepi hutan, tiba-tiba istri kolega saya memungut bungkus roti itu dan dimasukkan ke dalam tas tangannya yang mahal. Ketika tiba di rumah, bungkus roti itu dibuangnya di tempat sampah"
Peserta sangat antusias ketika ditanya siapa yang ingin mengajukan pertanyaan. Terkadang, narasumber harus melampaui batas waktu yang disediakan panitia karena ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para peserta.
Prof. Dr. Mashadi Said, MPd., sedang menyampaikan bimbingannya. "Kita bisa mencontoh dari negara-negara maju yang katanya tidak sereligius kita, namun tatanan kehidupannya begitu rapi dan setiap warganya penuh tanggung jawab." "Saya pernah malu ketika saya sedang berjalan-jalan dengan kolega saya dan membuang bungkus roti di tepi hutan, tiba-tiba istri kolega saya memungut bungkus roti itu dan dimasukkan ke dalam tas tangannya yang mahal. Ketika tiba di rumah, bungkus roti itu dibuangnya di tempat sampah"
Peserta sangat antusias ketika ditanya siapa yang ingin mengajukan pertanyaan. Terkadang, narasumber harus melampaui batas waktu yang disediakan panitia karena ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para peserta.
Dr. Ir. Budiman, MS. (tengah), akademisi praktisi. "Kewirausahaan/ enterpreunership harus menghasilkan nilai tambah, baik dalam bentuk profit maupun non profit. Untuk siswa, "kerja belajar" harus ada "nilai tambahnya". Nilai tambah yang kita kejar adalah keuntungan non profit, baik dalam segi peningkatan pengetahuan, keterampilan (skill), kecakapan, kecerdasan, termasuk juga sopan santun dan nilai-nilai di pendidikan karakter bangsa."
Anak Agung Made Sukartini, SKM memberi bimbingannya tentang penanganan sampah organik maupun anorganik. "Pemilahan sampah adalah kuncinya, dan di keduanya ada nilai profit yang dapat diusahakan. Karenanya diharap di setiap sekolah ada bank sampah."
Salah seorang peserta (kiri) yang ingin berfoto bersama para narasumber, Dr. Lintang Yuniar Banowosari, SKom., MSc., Dr. Bambang Wahyudi, SKom., MMSI., Heti Agustiawati, SPd., MM. Kegiatan ini dapat memberi nilai tambah dalam hal perkenalan, keakraban, dan silaturrahim
Drs. Susilo Syahlan, MSi. sedang memberi bimbingan dengan memanfaatkan tayangan video kepada para peserta. "Ada empat olah yang harus dimaksimalkan dalam pendidikan karakter bangsa, yaitu olah pikir, olah karsa, olah rasa, dan olah raga."
Peserta sebagian besar adalah para guru yang dihimpun dari 40 SD negeri dan swasta, dan 35 SMP negeri dan swasta yang ada di Kota Depok
Meskipun tiba saat rehat, mereka tetap di dalam ruangan untuk menyantap snack yang diberikan dua kali sehari, pagi dan sore hari.
Bahkan, karena ada alat musik organ dan ada yang bisa memainkannya, kesempatan rehat sambil menunggu narasumber berikutnya itu dimanfaatkan hadirin dengan bernyanyi
Ketua Pelaksana, Dr. Bambang Wahyudi, SKom., MMSI (ketiga dari kiri), berfoto bersama para narasumber dan pejabat Dinas Pendidikan Kota Depok di depan Kantor UPT Pendidikan Dasar, Cimanggis, Depok
Bahkan, karena ada alat musik organ dan ada yang bisa memainkannya, kesempatan rehat sambil menunggu narasumber berikutnya itu dimanfaatkan hadirin dengan bernyanyi
Ketua Pelaksana, Dr. Bambang Wahyudi, SKom., MMSI (ketiga dari kiri), berfoto bersama para narasumber dan pejabat Dinas Pendidikan Kota Depok di depan Kantor UPT Pendidikan Dasar, Cimanggis, Depok
H. Ues Suryadi, MPd., menyampaikan materi "Peran agama dalam pendidikan karakter bangsa" sekaligus menutup acara kegiatan di Kantor UPT Pendidikan Dasar, Cimanggis, Depok. Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan kegiatan diseminasi oleh Peserta yang dibimbing oleh beberapa panitia di beberapa tempat (sekolah) yang disepakati bersama.
Foto bersama narasumber dan peserta yang tergabung dalam Gugus yang dikelompokkan berdasarkan kedekatan lokasi sekolahnya. Berikut beberapa kelompok lainnya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar